Wabah Covid-19 sudah membuat beberapa saham emiten di Bursa Dampak Indonesia turun. Semenjak awalnya tahun sampai minggu ke-2 Oktober, index saham di Bursa Dampak Indonesia telah alami pelemahan sampai 19,52%. Pengurangan harga ini jadi kesempatan untuk perusahaan untuk beli kembali lagi (buyback) sahamnya di pasar modal.
Sesudah rileksasi itu keluar, IHSG pernah tertekan luar biasa sampai sentuh tingkat 3.937,63 di penutupan perdagangan 24 Maret 2020. Berarti, dibanding status IHSG akhir 2019 telah turun 37,49%.
Index mulai bangun sampai perdagangan paling akhir, Jumat (9/10) yang ditutup di tingkat 5.053,66. Memang dibanding dengan tingkat index di akhir tahun kemarin, masih bertambah rendah 19,78%. Tetapi, bila dibanding dengan penutupan perdagangan 9 Maret 2020 waktu rileksasi buyback diedarkan, IHSG tertulis cuman terevisi 1,62%.
Pergolakan bursa saham terpengaruh corona (Katadata)
Riset Panin Sekuritas William Hartanto menjelaskan realisasi buyback oleh beberapa emiten di pasar modal cukup baik mengerem pengurangan IHSG. Emiten yang lakukan buyback sanggup meredam supaya sahamnya tidak kurang turun bertambah jauh.
Dalam transparansi infonya, Barito Pacific menerangkan salah satunya gagasan yang akan dilaksanakan pada saham hasil buyback ini ialah keuntungan. Perseroan bisa jual kembali lagi saham itu waktu harga tinggi.
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) merencanakan buyback 2% saham dari semua modal dengan alokasi dana optimal Rp 568 miliar. Masa realisasinya sepanjang 18 bulan, semenjak perusahaan kantongi izin dari pemegang saham dalam RUPS yang diadakan di 29 Juli kemarin.
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) merencanakan untuk lakukan buyback saham dengan membudgetkan.membujetkan dana sampai Rp 120 miliar. Dana itu akan dipakai beli sebanyaknya 1,1% atau seputar 30 juta unit saham.